Semilir angin musim semi memancarkan keindahan di salah satu sudut kota pengantin; Andalusia. Di sekitarnya taman-taman dan tunas pepohonan tersinari cahaya matahari berwarna keemasan. Ia memang tampak seperti lingkaran emas! Di bawah kedua bukitnya, mengalir sungai yang bening laksana perak murni. Perahu-perahu kecil berlayar membentangkan layar bagaikan kepak sayap merpati dan hijau daun yang merindukan bunga. Para nelayan bertolak dengan diiringi nyanyian. Penuh cinta.... Penuh cita.
Sarat kesungguhan dan patriotik! Mereka melantunkan nyanyian dengan bermusikkan angin sepoi-sepoi namun terdengar layaknya seorang penyanyi mahir dengan suara merdu. Sebuah nyanyian yang menyirnakan ombak derita, tercopot oleh setiap bait lagu yang mereka nyanyikan. Di atas sungai, terbentang jembatan panjang yang dibangun Umar bin Abdul Aziz. Jembatan itu berdiri tegak dengan angkuh, seolah hendak menunjukkan kejayaan pemerintahan abad ke-XVII. Kokohnya seakan tengah menyuratkan pesan ketidakmampuan zaman mana pun untuk menandinginya. [download]
Format : Ebook.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar