Laman

Senin, 13 Juni 2011

Gajah Mada - Hamukti Palapa


By: Langit Kresna Hariadi

Sepuluh bulan sudah waktu berlalu dari hujan terakhir, menjadikan udara demikian kering dan sengsara. Itu berlangsung sejak Kasanga,terus merayap ke bulan Kasapuluh, Hapit Lemah, Hapit Kayu, Kasa, Karwa, melewati bulan Katelu. Namun, ketika bulan Kapat dan Kalima langit masih saja bersih tanpa selembar pun mendung, keadaan yang demikian sungguh sangat mencemaskan. Manusia, binatang, dan pepohonan menangis dan semua berharap segala penderitaan itu akan segera berakhir, seperti jalan panjang ke depan selalu menjanjikan ujung meski sebenarnya tanpa ujung. Daun kering menangis, daun beluntas meranggas. Di antara sesame pepohonan tak lagi saling menyapa. Sepuluh bulan yang lalu, hujan
memang turun menggila di mana-mana pada bulan Kanem, Kapitu, dan Kawwalu, menyebabkan banjir terjadi di banyak tempat. Ada saatnya hujan demikian dirindukan, tetapi ada waktunya pula hujan yang turun dengan jumlah air kebablasan berbuah bencana mengerikan. Hujan ada saatnya menjadi anugerah, tetapi hujan berkesanggupan pula menjadi bencana. Seperti api, kecil sahabat baik, jika terlalu besar namanya bencana. [download]

Format : Ebook.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar